The Super Tempting Seafood: Holy Crab

Satu lagi restoran seafod yang meramaikan dunia kuliner Jakarta, The Holy Crab. Jangan pasang ekspektasi sama dulu pada restoran ini, ini memang restororan seafood tapi Cuma disini kamu bisa dapetin pengalaman makan seafood yang beda dari biasanya. Inget nggak kapan terakhir kali makan seafood lesehan di muara angke atau di lesehan seafood lainnya? Saya sendiri sudah lama sekali nggak menikmati kenikmatan makan seafood sambil lesehan dan ‘amprak-amprakan’ istilah saya hehehe.....Nah, di The Holy Crab, kamu bakal menemukan sensasi makan seafood ‘amprak-amparakan’ itu tanpa piring, tanpa peralatan makan cantik dan tentunya tanpa perlu table manner.

Just have your seat, eat and enjoy!



The Holy Crab membawa Southhern Hospitality ala Lousiana untuk memberikan para penikmat seafood sensasi makan a la orang-orang di Lousiana, USA dengan nuansa nautical pada interiornya yang semakin menjadikan kita seolah bersantap di kedai-kedai pinggir pantai. Dibawah tangan dingin owner sekaligus chef disini, Mr. Albert Wijaya, The Holy Crab menyajikan seafoodnya tanpa piring melainkan ‘digelar’ disebuah meja makan beralaskan kertas beserta alat bantu pembuka cangkang kepiting unik (shellfish crakcker shell opener) dan kita bebas menikmati seafood di atas meja sepuanya tanpa perlu lagi menghiraukan sendok ataupun garpu.

Seafood yang dibawa The Holy Crab pun bukan sembarang makanan laut, coba tengok Alaskan King Crab, Snow Legs Crab, Lobster dan Dungeness Crab yang kesemuanya di impor jauh-jauh dari US dan Kanada. Yang lebih spesialnya, Dungeness Crab, kepiting Kanada ini, hanya dipasok untuk The Holy Crab. Jadi, jangan harap menemukan si kepiting ini di seantero resto seafood se-Indonesia. Yup, memang Cuma The Holy Crab yang punya. Selain seafood impor, the Holy Crab juga punya pilihan seafood lokal, seperti Mud Crab (kepiting air payau), Blue Crabs, udang, dan kerang beserta aneka side dishes seperti fish & chips crispy fish fingers, deep fried calamary, crispy chicken strips, dan lainnya.


Pilihan sausnya hanya satu, Lousiana sauce. Saus spesial a la Lousiana ini disajikan dalam empat pilihan tingkat kepedasan, mild, medium, spicy dan yang paling pedas, holy moly. Soal harga, hmmmm it’s not surprising since all those seafood are import, rata-rata per 100 gram-nya Rp90.000 – 120.000, sementara untuk yang lokalnya Rp25.000 – 45.000. Untuk yang impor, harganya pun seasonal, dapat berubah-ubah sewaktu-waktu harga impornya berubah. Well, there’s always something to pay for such a fancy food right!
Well, enough for the stories....let’s try the Lousiana eating style. Here I am with my other food bloggers! Seru banget bisa makan bar-bar begini. Malam itu kami mencoba Alaskan King Crab yang luar biasa lembut dan tebal dagingnya. Agak sedikit susah memang membuka cangkangnya, tapi berhasil membukanya, taraaaa saya menemukan daging kepiting yang gemuk dan segar ditambah dengan cocolan saus Lousiana, rasanya saya kepengen bawa pulang si kepiting ini!

Yang nggak kalah serunya adalah sesi membuka cangkang Dungeness Crab. Fyi, kalau kamu nggak ngerti caranya, tenang aja, di dinding the Holy Crab tertulis lebar-lebar panduan mengoyak-ngoyak si kepiting ini hihihi....Dungeness Crab cangkangnya sedikit lebih lunak namun dagingnya menurut saya tidak terlalu banyak seperti Alaskan King Crab. Bagian yang paling enak itu terletak di otaknya, pas dibuka terlihatnya daging otak kepiting yang lembut dan sedikit terasa anyir. Memang agak sedikit aneh awalnya, tapi kelamaan enak juga hahaha!


Udangnya pun segar sekali disini, disajikan bersama dengan potongan jagung yang direbus mentega dan potongan sosis. Sayangnya, malam itu tidak ada nasi ataupun roti sebagai pendamping makan kami, padahal kebayang enaknya nyocol nasi pakai saus Lousiana yang endeeeees itu hahaha!


I got a super duper fantastic experience that night! Makan sambil ketawa-ketawa tanpa peduli manner itu sangat menyenangkan, demi apapun! Cipratan saus dan teriakan-teriakan kami saat membuka cangkang-cangkang kepiting raksasa itu rasanya priceless.

Thank you so much The Holy Crab for brought us here. Buat kamu yang penasaran kayak apa makan disini, bersabarlah. The Holy Crab akan resmi dibuka 3 FebruarI 2014 mendatang. So, marked your calendar and get ready to experience unforgettable seafood eating experience!

Here's several sneek peak from that night media preview dinner. Enjoy!
super tempting giant Lobster!
fish and chips
My bloggers friends & I enjoying the dinner!

The Holy Crab
Jl. Gunawarman No. 55
Jakarta Selatan
(seberang Carina Salon)
@TheHolyCrabJkt
www.theholycrab.co.id

3 comments

  1. I dined at this resto last evening. No problem dgn kepitingnya, tapi sausnya super biasa aja, lebih terasa kayak saus bawang putih. I must say deretan seafood resto di sepanjang boulevard Kelapa Gading punya rasa yang lebih juara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh well, finally you made it! I should forward your message to the chef..very frank review bro hahaha..thanks anyway!

      Delete
  2. Harga kepiting alaskanya brp ya ???

    ReplyDelete