Tsurukamedou : When Honest Words Turn Into Flavours

Ramen masih terus datang silih berganti, seperti my latest post, kali ini saya memuaskan rasa penasaran saya akan gerai ramen terbaru dibilangan Taman Ratu, Green Ville, Jakarta Barat. Ramen ini sedang menjadi pembicaraan hangat dikalangan foodies, tidak hanya rasanya yang otentik, namun keramahan dan how low profile the owner-nya pun membuat semua orang ingin kembali kesini. Sambil ditemani hujan deras kala itu, kaki saya melangkah masuk ke sebuah gerai yang dari depannya tidak akan tampak jika kita tidak jeli. Lokasi gerainya ini memang terapit dua ruko yang juga sama-sama kecil disepanjang jalan Taman Ratu. Namun, jika kita jeli, carilah ruko dengan plang bertuliskan huruf Jepang dan kata-kata Tsurukamedou. Disitulah sebuah resto ramen yang baru lahir beberapa bulan dan sudah dibicarakan banyak orang itu.

Saya dan teman-teman langsung disambut hangat oleh sang pemilik yang sangat-sangat low profile dan ramah. Awalnya saya malah tidak tahu kalau ownernya ada diantara kami, karena dia ikut berdiri di depan pintu sambil membantu beres-beres meja juga. Tidak lama kemudian beliau baru menyapa saya dan teman-teman kemudian menceritakan sekilas tentang resto asal Nagoya yang sudah memiliki 8 cabang ini. Kata Tsurukamedou sendiri berasal dari dua pendekar Tsuru dan Kame, Tsuru merupakan pendekar Bangau sedangkan Kame merupakan pendekar kura-kura. Keduanya terinspirasi dari serial Dragon Ball. Resto ini terkenal dengan Hakata Style Super Tonkotsu Ramen-nya yang tidak menyajikan banyak menu hanya pure ramen tradisional dengan beberapa side dish dan aneka topping tambahan. Hal ini dilakukan untuk menjaga citarasa ramennya sampai-sampai kuah ramennya pun harus digodok selama dua hari.

Saya setuju sekali dengan kejujuran si pemilik Tsurukamedou apalagi saya bukan seorang ramen judge hanya seorang penikmat, maka saya menikmati malam itu tanpa harapan apa-apa, karena saya tahu dari sebuah keramahan dan kejujuran, saya pasti yakin ramen disini pun akan berbicara jujur.

Malam itu dibuka dengan segelas ocha hangat yang menghangatkan tubuh saya, disusul dengan sepiring Ebi Gyoza (32K). Cemilan khas gerai ramen ini disajikan enam pieces tiap piringnya. Kita bisa memilih filingnya dan teknik memasaknya, ada yang buta (babi), tori (ayam), dan ebi (udang ebi) baik di fried atau grilled. Ebi Gyoza disini memiliki kulit gyoza yang sangat lunak dan lembut sampai-sampai harus hati-hati memegangnya. Aroma jahe sudah tercium sebelum saya menggigitnya dan semakin kuat saat saya membuka dan mengigit bagian dalamnya. Potongan ayam cincang yang gurih berpadu pas dengan aroma jahenya. I simply love this dish!


Tori Kaarage (32K)

Tori Kaarage juga mencuri perhatian saya, daging paha ayam yang dipotong kecil-kecil dan digoreng dengan tepung hingga garing ini benar-benar cemilan yang menyenangkan. Daging paha ayamnya cukup tebal dan saya tidak menemukan sagu yang saya temukan apda Tori Kaarage di ramen resto sebelumnya. Biasanya sagu didalam kaarage dibuat untuk ‘menggemukkan’ tampilan si kaarage, tapi Tsurukamedou tak perlu tambahan sagu, dagingnya yang tebal dan tepung yang crunchy sudah membuat kaarage ini jadi juara. Tori Kaarage ini disajikan dengan coleslaw dengan dressing asin khas Hakata style. Refreshing!


Tori Katsu (32K)

Chicken Katsu disini juga tidak tebal karena tepung, tapi ayamnya. Dagingnya memang tebal dan empuk dibalut tepung yang digoreng sangat crunchy dan nggak berminyak. Wah, rasa-rasanya saya sanggup menghabiskan cemilan ini sendirian nih!


Tori Ramen (45K)

Berhubung saya tidak mengkonsumsi daging babi, akhirnya saya pilih Tori Ramen. Ramen berkuah ayam ini disajikan dengan potongan ayam, telur setengah matang, nori, jamur dan daun bawang cincang. Saya suka bagaimana mereka memadukan mie ramen yang tipis dengan kuah tidak terlalu pekat namun sangat gurih dan kaya akan kaldu ayam. Saya bahkan sampai menyeruput berkali-kali kuahnya tanpa mie ramennya hahaha! Dibanding kuah ramen otentik Jepang yang saya coba sebelumnya, kuah Tsurukamedou asinnya masih netral dan nggak butuh tambahan kaldu lagi dan yang pasti nggak bikin tenggorokan saya kering dan haus karena ada beberapa kuah ramen yang kandungan MSG-nya tinggi sampai-sampai asinnya bikin haus. Potongan daging ayamnya juga tebal dan lembut. It’s just perfect for non spicy lover!


Spicy Tori Ramen (45K)

Ramen versi pedas ini hampir mirip dengan ramen yang tidak pedas. Hanya saja toppingnya berbeda. Spicy Tori Ramen ini hanya bertopping potongan daging ayam, tauge, dan daun bawang cincang. Kuahnya cukup pekat dan pedasnya menusuk lidah. Wah, ini bukan tipe saya, nggak kuat nyeruput kuahnya hehehe….


Ebi Chahan

Nasi goreng Jepang ini disajikan dengan empat pilihan topping ebi, tori, shinsen dan buta. Saya mencicipi yang Ebi Chahan. Saya suka sekali dengan cara mereka memasak nasi goreng ini hingga tidak berminyak, lembut namun tidak lembek. Nasinya pulen dengan aroma ebi dan rasa ebi yang cukup kuat bercampur rasa gurih dari bumbu rahasia Jepang yang langsung memenuhi mulut saya. Nasi goreng ini juga dicampur dengan telur orak-arik dan potongan daun bawang. Simple yet tasty!


Mango Jelly

Setelah puas nyobain ramen, kami diberikan complimentary Mango Jelly yang kenyal dan rasanya segar. Aroma manga dan rasa mangganya begitu terasa di jellynya. Perfect closing for tonight!


Menikmati ramen disini juga tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Harga semangkuk ramen disini berkisar antara Rp45.000 – 59.000. Untuk aneka snacks seperti gyoza, tori kaarage dan chicken katsu dapat dinikmati dengan harga hampir sama Rp32.000.

Saya merasa seperti punya keluarga disini. Makan bersama teman-teman didampingi dengan owner yang begitu kekeluargaan, dan makanan yang benar-benar jujur apa adanya dan berhasil membuat saya terpesona. Mungkin beginilah seharusnya sebuah authentic restaurant, bukan hanya masakannya yang diutamakan tapi juga bagaimana membuat pengunjung merasa benar-benar ‘dirumah’.  Thanks so much Mas Rudi Halim for treating us like your best friend and family. I believe that Tsurukamedou need neither a fancy place nor a happening area, the honest taste of Tsurukamedou will bring you a loyal customer in the future.

Cheers,

Icha Khairisa, still craving for Tsurukamedou ramen





Tsurukamedou 

Jl. Ratu Kemuning Raya Blok. A2 No. 8A
Taman Ratu, Greenville
Jakarta Barat
(021) 56940711 / 12
@TsurukamedouJak

No comments