Sate Kere Yu Rebi

Tenang aja, kamu nggak akan 'kere' kok cuma karena makan sate ini hihi...sate kere ini memang salah satu makanan khas Solo yang wajib dimakan saat berkunjung disini. Kenapa dinamakan 'kere' karena katanya orang Solo nggak sanggup pesan satu porsi dengan beragam jenis, jadinya dijadiin satu porsi isi macam-macam daging mulai dari daging, babat, ati ampela, gajih, ginjal, sampai torpedo! Tapi sebenarnya 'kere' itu merupakan nama lain dari tempe gembus atau ampas sisa pembuatan tempe. Kere ini diolah lagi sehingga bisa dimakan, deh. 

Salah satu gerai sate kere ternama di Solo adalah Sate Kere Yu Rebi. Sudah bertahun-tahun Yu Rebi berjualan disini dengan rumah makan yang semuanya di cat berwarna oranye. Rumah makannya cukup luas berkapasitas kira-kira 80 orang. Di salah satu dindingnya kita bisa melihat foto Yu Rebi dan suaminya lengkap dengan kebaya dan beskapnya. Di bagian depan rumah makan, saya bisa melihat etalase berisi daging-daging yang sudah ditusukkan ke tusuk sate dan sebuah panggangan sate yang selalu mengepul.

Yu Rebi menjajakan aneka jenis sate yang rata-rata jerohan sapi, that's why nama rumah makan ini sebenarnya sudah berubah menjadi Sate Jerohan Sapi Yu Rebi. Sate daging, ginjal, babat, ati, torpedo merupakan pilihan bagi para penikmat jerohan. Seporsi sate tersebut berisi 10 tusuk. Saya memilih sate campur yang berisikan kesemua daging tersebut plus sate kere karena penasaran seperti apa tempe gembus itu.

Seporsi sate disini disajikan dengan lontong ataupun nasi. Saya memilih lontong. Lontong dan satenya sama-sama disiram dengan bumbu kacang yang agak sedikit pedas. Bumbunya sangat kental dan rasa kacangnya pun begitu pekat bahkan saya masih melihat potongan kacang kecil-kecil di bumbunya.



Sate campur sendiri isinya daging, ati, ampela, babat, gajih, ginjal, dan torpedo. Buat saya ketika semua daging ini dimakan bersamaan dengan bumbunya rasanya sama hehehe...Yang membedakan hanyalah tekstur tiap dagingnya saja dan ada ciri khas rasa tertentunya, seperti ati dan torpedo, kenyalnya beda dengan daging biasa. Anyway, walaupun terlihat tidak pedas, after taste bumbu kacang Yu Rebi ini dahsyat, pedasnya baru berasa di tenggorokan dan perut setelah makan! Nggak membayangkan orang yang menambahkan cabe dan bawang merah tambahan yang juga disodorkan Yu Rebi hihihi...


Sedangkan si sate kere alis si tempe gembus di bentuk kotak panjang dan ditusukkan ke sate. Sama seperti sate lainnya, si kere ini juga di bakar terlebih dahulu hingga kecokelatan. Teksturnya lembut sekali dan sedikit puffy dan terasa sedikit berampas ketika dikunyah. Rasanya gurih, sedikit mirip seperti makan adonan tempe dan tahu yang diblender halus.

 

Soal harga, kalau kata orang Solo yang sudah lama tahu Yu Rebi, harga disini semakin hari semakin mahal, mungkin karena Yu Rebi sudah punya 'nama'. Seporsi sate rata-rata dibanderol dengan harga Rp.22.000. Selain sate, Yu Rebi juga menyajikan sop buntut dan gado-gado komplit atau biasa dengan harga Rp10.000 untuk gado-gado dan Rp22.000 untuk sop buntut. Minuman murah aja rata-rata Rp2.000 - 3.500.

Yah, walaupun mahal berkunjung ke kedainya Yu Rebi nggak akan jadi kere juga kok. Kalau saya sih sangat terobati dengan si sate kere tersebut. Kulineran di kota yang masih kental makanan aslinya itu nggak akan pernah rugi. Hayoo siapa lagi yang mau mampir ke Solo. Share your stories here, eaters!



Sate Kere Yu Rebi (Sate Jerohan Sapi Yu Rebi)

Jl. Kebangkitan Nasional Kios No. 1-2
Sriwedari, Solo
Telp. 0271-739839

No comments