Phuket Thailand Restaurant

Sebuah percakapan awkward dimulai saat saya ditanyai ingin makan apa di hari pertama di Solo, kira-kira seperti ini: 

Teman saya : Mau makan apa?
Saya : Makan apa ya? Bingung baru nyampe hehehe...
Teman saya : Udah pernah ke Phuket? 
Saya : (bingung kok nih anak malah nanyain ke Phuket) belum, mau sih abisnya tiketnya mahal...
Teman saya : (ngeliatin saya dengan tampang pengen ketawa) ih kok makan pake tiket segala. 
Saya: Lah emang Phuket apaan?
Teman saya : Maksud aku  Phuket restoran Thailand lho!
Saya: Ooohh kirain pantai Phuket di Thailand. krik. krik... (saya kepengennya ngetawain temen saya juga, lagian ngejelasin Phuket-nya gak spesifik hihi...)

Anyway, abis obrolan yang krik krik tadi akhirnya saya jalan-jalan ke Phuket walaupun ini hanya sebuah restoran Thailand di Solo. Ya lumayan mengobati lapar saya setelah berjam-jam duduk di kereta yang delay pula. Phuket terletak di Jl. Ir. Sutami 130 tepatnya dekat dengan Taman Satwa Jurug. Resto ini menjadi resto Thailand pertama di Solo dengan modifikasi menu yang disesuaikan dengan lidah Indonesia namun ada juga beberapa menu yang otentik Thailand. Menempati area yang besar, resto ini terlihat sangat pas untuk tempat berkumpul keluarga atau arisan. Restonya juga open space, sehingga semilir angin bisa dengan nikmatnya saya rasakan siang itu. Tidak ada ornamen Thailand yang melekat disini, hanya ada bendera Thailand dan Indonesia didampingkan di langit-langitnya. 

Singkatnya, saya meredakan haus saya terlebih dahulu dengan secangkir Cha Dam Yen Sai Num (Thai Ice Tea). Uniknya, Thai Ice Tea disini disajikan dalam sebuah cawan kecil dengan Thai tea original hangat dan segelas es batu. Saya baru tahu rasanya Thai Tea yang belum dikasih es batu ternyata lebih enak. Teh orange kecokelatan dengan rasa manis itu dibagian bawahnya ternyata terdapat ampas kopi juga.


Yang unik lainnya, Phuket menyediakan minuman bernama Khreang Deum Chukamlang (Extra Joss Lychee). Sudah pasti minuman ini merupakan campuran Extra Joss dengan sirup leci. Saya pikir akan aneh rasanya, tapi pas dicoba ternyata segar sekali! Seperti perpaduan soda, sirup sarsaparilla dan manisnya leci. Rasa nano-nano yang juara!


Selanjutnya, Gurame Goreng Asam Manis tersaji begitu mantap di meja saya. Piring dan ikannya sama guedenyaaa! Si Gurame Goreng Asam Manis ini sudah di potong-potong kubik bagian dalamnya, jadi lebih mudah dimakannya. Ikan goreng ini disiram dengan saus asam manis dengan taburan potongan nanas, paprika merah, selada, tomat, dan kol. Ekspektasi saya besar sekali melihat pemampilan ikan yang begitu cantik. Namun sayangnya ikan guramenya sedikit berbaau lumpur. Ah bagaimana bisa mereka memasaknya tidak sempurna begini. Pas dimakan pun dagingnya masih terasa bau lumpur. Anyir. Untungnya, saus asam manis yang sedikit terasa seperti saus lemon mampu mengobati bau dan rasa anyir lumpurnya itu. Cuma ya jadi nggak sanggup makan lagi hehehe...



Untungnya, Khai Cub Pang Thod (Ayam Goreng Wijen) masih masuk akal di perut saya. Ayam goreng wijen ini kulitnya berbalut wijen dan disajikan dengan kremesan juga! Kulitnya crunchy sekali dan daging ayamnya lembut dan tanpa minyak. Sambal hijaunya juga pedasnya pas dan cocok buat cocolan ayamnya.


Rotee Phuket (Naan khas Thailand) menjadi penutup yang manis untuk makan siang saya hari ini. Naan-nya garing dan empuk dan nggak ada yang lebih enak dibanding mencocol Naan ke dalam gula jawa yang manisnya pas hehehe...


Overall, makan disini juga nggak perlu nyedian duit banyak kok. Kisaran harganya murah banget untuk sekelas menu Thailand. Kamu dapat menikmati makanan khas Thailand dengan harga mulai dari Rp7.000 - 30.000. Sedangkan untuk minuman dapat dinikmati dengan harga mulai dari Rp2.000 - 9.500 saja! Huah, rasanya cuma di Solo saya bisa menikmati makanan enak dengan harga masuk akal ya hehehe...


Phuket Thailand Restaurant

Jl. Ir. Sutami 130
Solo Kota
0271. 641775

No comments