Ramen masih terus datang silih berganti, seperti my latest post, kali
ini saya memuaskan rasa penasaran saya akan gerai ramen terbaru dibilangan
Taman Ratu, Green Ville, Jakarta Barat. Ramen ini sedang menjadi pembicaraan
hangat dikalangan foodies, tidak hanya rasanya yang otentik, namun keramahan dan
how low profile the owner-nya pun membuat semua orang ingin kembali kesini. Sambil
ditemani hujan deras kala itu, kaki saya melangkah masuk ke sebuah gerai yang
dari depannya tidak akan tampak jika kita tidak jeli. Lokasi gerainya ini
memang terapit dua ruko yang juga sama-sama kecil disepanjang jalan Taman Ratu.
Namun, jika kita jeli, carilah ruko dengan plang bertuliskan huruf Jepang dan
kata-kata Tsurukamedou. Disitulah sebuah resto ramen yang baru lahir beberapa
bulan dan sudah dibicarakan banyak orang itu.
Tsurukamedou
Jl. Ratu Kemuning Raya Blok. A2 No. 8A
Taman Ratu, Greenville
Jakarta Barat
(021) 56940711 / 12
@TsurukamedouJak
Saya dan teman-teman langsung disambut hangat oleh sang pemilik yang
sangat-sangat low profile dan ramah. Awalnya saya malah tidak tahu kalau
ownernya ada diantara kami, karena dia ikut berdiri di depan pintu sambil
membantu beres-beres meja juga. Tidak lama kemudian beliau baru menyapa saya
dan teman-teman kemudian menceritakan sekilas tentang resto asal Nagoya yang
sudah memiliki 8 cabang ini. Kata Tsurukamedou sendiri berasal dari dua
pendekar Tsuru dan Kame, Tsuru merupakan pendekar Bangau sedangkan Kame
merupakan pendekar kura-kura. Keduanya terinspirasi dari serial Dragon Ball. Resto
ini terkenal dengan Hakata Style Super Tonkotsu Ramen-nya yang tidak menyajikan
banyak menu hanya pure ramen tradisional dengan beberapa side dish dan aneka
topping tambahan. Hal ini dilakukan untuk menjaga citarasa ramennya
sampai-sampai kuah ramennya pun harus digodok selama dua hari.
Saya setuju sekali dengan kejujuran si pemilik Tsurukamedou apalagi saya
bukan seorang ramen judge hanya seorang penikmat, maka saya menikmati malam itu
tanpa harapan apa-apa, karena saya tahu dari sebuah keramahan dan kejujuran,
saya pasti yakin ramen disini pun akan berbicara jujur.
Malam itu dibuka dengan segelas ocha hangat yang menghangatkan tubuh
saya, disusul dengan sepiring Ebi Gyoza (32K). Cemilan khas gerai ramen ini disajikan
enam pieces tiap piringnya. Kita bisa memilih filingnya dan teknik memasaknya,
ada yang buta (babi), tori (ayam), dan ebi (udang ebi) baik di fried atau
grilled. Ebi Gyoza disini memiliki kulit gyoza yang sangat lunak dan lembut
sampai-sampai harus hati-hati memegangnya. Aroma jahe sudah tercium sebelum
saya menggigitnya dan semakin kuat saat saya membuka dan mengigit bagian
dalamnya. Potongan ayam cincang yang gurih berpadu pas dengan aroma jahenya. I
simply love this dish!
Tori Kaarage (32K)
Tori Kaarage juga mencuri perhatian saya, daging paha ayam yang dipotong kecil-kecil dan digoreng dengan tepung hingga garing ini benar-benar cemilan yang menyenangkan. Daging paha ayamnya cukup tebal dan saya tidak menemukan sagu yang saya temukan apda Tori Kaarage di ramen resto sebelumnya. Biasanya sagu didalam kaarage dibuat untuk ‘menggemukkan’ tampilan si kaarage, tapi Tsurukamedou tak perlu tambahan sagu, dagingnya yang tebal dan tepung yang crunchy sudah membuat kaarage ini jadi juara. Tori Kaarage ini disajikan dengan coleslaw dengan dressing asin khas Hakata style. Refreshing!
Tori Kaarage juga mencuri perhatian saya, daging paha ayam yang dipotong kecil-kecil dan digoreng dengan tepung hingga garing ini benar-benar cemilan yang menyenangkan. Daging paha ayamnya cukup tebal dan saya tidak menemukan sagu yang saya temukan apda Tori Kaarage di ramen resto sebelumnya. Biasanya sagu didalam kaarage dibuat untuk ‘menggemukkan’ tampilan si kaarage, tapi Tsurukamedou tak perlu tambahan sagu, dagingnya yang tebal dan tepung yang crunchy sudah membuat kaarage ini jadi juara. Tori Kaarage ini disajikan dengan coleslaw dengan dressing asin khas Hakata style. Refreshing!
Tori Katsu (32K)
Chicken Katsu disini juga tidak tebal karena tepung, tapi ayamnya.
Dagingnya memang tebal dan empuk dibalut tepung yang digoreng sangat crunchy
dan nggak berminyak. Wah, rasa-rasanya saya sanggup menghabiskan cemilan ini
sendirian nih!
Tori Ramen (45K)
Berhubung saya tidak mengkonsumsi daging babi, akhirnya saya pilih Tori
Ramen. Ramen berkuah ayam ini disajikan dengan potongan ayam, telur setengah
matang, nori, jamur dan daun bawang cincang. Saya suka bagaimana mereka
memadukan mie ramen yang tipis dengan kuah tidak terlalu pekat namun sangat
gurih dan kaya akan kaldu ayam. Saya bahkan sampai menyeruput berkali-kali
kuahnya tanpa mie ramennya hahaha! Dibanding kuah ramen otentik Jepang yang
saya coba sebelumnya, kuah Tsurukamedou asinnya masih netral dan nggak butuh
tambahan kaldu lagi dan yang pasti nggak bikin tenggorokan saya kering dan haus
karena ada beberapa kuah ramen yang kandungan MSG-nya tinggi sampai-sampai
asinnya bikin haus. Potongan daging ayamnya juga tebal dan lembut. It’s just
perfect for non spicy lover!
Spicy Tori Ramen (45K)
Ramen versi pedas ini hampir mirip dengan ramen yang tidak pedas. Hanya
saja toppingnya berbeda. Spicy Tori Ramen ini hanya bertopping potongan daging
ayam, tauge, dan daun bawang cincang. Kuahnya cukup pekat dan pedasnya menusuk
lidah. Wah, ini bukan tipe saya, nggak kuat nyeruput kuahnya hehehe….
Ebi Chahan
Nasi goreng Jepang ini disajikan dengan empat pilihan topping ebi, tori,
shinsen dan buta. Saya mencicipi yang Ebi Chahan. Saya suka sekali dengan cara mereka
memasak nasi goreng ini hingga tidak berminyak, lembut namun tidak lembek.
Nasinya pulen dengan aroma ebi dan rasa ebi yang cukup kuat bercampur rasa
gurih dari bumbu rahasia Jepang yang langsung memenuhi mulut saya. Nasi goreng
ini juga dicampur dengan telur orak-arik dan potongan daun bawang. Simple yet
tasty!
Mango Jelly
Setelah puas nyobain ramen, kami diberikan complimentary Mango Jelly
yang kenyal dan rasanya segar. Aroma manga dan rasa mangganya begitu terasa di
jellynya. Perfect closing for tonight!
Menikmati ramen disini juga tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Harga semangkuk ramen disini berkisar antara Rp45.000 – 59.000. Untuk aneka
snacks seperti gyoza, tori kaarage dan chicken katsu dapat dinikmati dengan
harga hampir sama Rp32.000.
Saya merasa seperti punya keluarga disini. Makan bersama teman-teman
didampingi dengan owner yang begitu kekeluargaan, dan makanan yang benar-benar
jujur apa adanya dan berhasil membuat saya terpesona. Mungkin beginilah
seharusnya sebuah authentic restaurant, bukan hanya masakannya yang diutamakan
tapi juga bagaimana membuat pengunjung merasa benar-benar ‘dirumah’. Thanks so much Mas Rudi Halim for treating us
like your best friend and family. I believe that Tsurukamedou need neither a
fancy place nor a happening area, the honest taste of Tsurukamedou will bring
you a loyal customer in the future.
Cheers,
Cheers,
Icha Khairisa, still craving for Tsurukamedou ramen
Jl. Ratu Kemuning Raya Blok. A2 No. 8A
Taman Ratu, Greenville
Jakarta Barat
(021) 56940711 / 12
@TsurukamedouJak
No comments