Paviljoen Kota

Venue 

Beberapa hari lalu saya tercengang-cengan mampir ke salah satu mal baru di bilangan Kasablanka. Mal-nya guede banget tapi sepi sampai-sampai area yang isinya restoran pun sepi banget. Saking luasnya tuh area khusus resto, saya dan teman-teman juga bingung mau makan dimana. Akhirnya jatuhlah pilihan pada sebuah resto berkonsep Belanda, Paviljoen Kota. Sempat ngobrol sebentar sama waitress-nya, mereka bilang sih ini buan restoran otentik Belanda, hanya percampuran Indonesia-Belanda, makanannya pun sudah hasil modifikasi semua dan citarasa tentunya rasa lidah orang Indonesia. Yah, padahal saya kepengennya nyobain masakan Belanda beneran hehe...

That's just an opening. Restoran yang didominasi warna biru muda ini sekilas memakai nuansa jaman Belanda-Indonesia tempo dulu. Memiliki dua area, area outdoor didominasi oleh sofa-sofa pendek dan sofa kayu berukiran a la ukiran tradisional rumah-rumah Jawa jaman dulu. Di salah satu sudutnya ada sebuha meja panjang yang terbuat dari batang pohon asli dan sebuah standing clock kuno yang sepintas mirip jam Big Ben versi imut-imut hehe..Sementara area indoornya sedikit redup dan terkesan homey dengan set-set meja makan ala Belanda dengan perabotan jaman dulu seperti tempat lilin a la rumah bangsawan jaman dulu, setrikaan arang, sampai gramophono jaman baheula pun ada. Oh plus satu peta Belanda yang unik banget di dinding dan gerobak besar di bagian depan resto. Unik!

Menu & Makanan

Soal makanan, saya menemukan nama-nama Belanda dalam menunya namun semuanya hanya makanan western yang diterjemahkan ke bahasa Belanda sepertinya. Menu-menu pembuka ala Belanda seperti Bitterballen, Poffertjes, Kroket, Risoles semua lengkap disini. Untuk main coursenya mereka punya masakan Indonesia dan Western yang rata-rata berbahan dasar daging dan ikan. Dessertnya tidka terlalu banyak namun ada nama Es Cendol di salah satu menunya. Benar-benar perpaduan Indonesia-Belanda sekali!
Saya sendiri bingung memutuskan karena bahasa Belandanya sebenarnya bikin bingung, akhirnya setelah menilik lebih dalam terjemahan bahasa Inggrisnya, saya dan teman-teman memutuskan mencicipi beberapa makanan berikut ini:

Sebagai pembuka, saya menyegarkan tenggorokan dengan segelas Iced Longan Tea (20K). Longan never goes wrong kalo jadi pelengkap minuman kayak gini. It's refreshing, kadar manisnya juga bisa sesuka hati karena gula cairnya dipisah.


Teh Rempah (20K) juga cukup menyegarkan meski after taste-nya agak sedikit pahit dan kesat ditenggorokan. Suka banget saya teko kacanya. Pengen saya bawa pulang aja hihihi….


Sementara, Lemon Squash (35K) sedikit bitter dan bikin bergidik tapi ngasih after taste yang menyegarkan di tenggorokan. Nothing special sih sisanya, seperti tipikal lemon squash pada umumnya.


Selanjutnya, kami langsung masuk ke main course, karena semuanya sudah kelaparan berat hehehe…
Gegrilde Salmon (Salmon Steak with Butter Lime Sauce) – 150K. It’s a super perfect opening main course for me. Salmon bakarnya di bakar well-done sehingga dagingnya benar-benar matang namun tetap lembut, chewy, dan fresh apalagi ditambah saus lemon yang terasa segar dan tidak terlalu asam.


Boeuf Storaganoff Met Boter Rijst Beef Storaganoff served with butter rice) – 55K, second menu ini juga lumayan menurut saya. Dagingnya empuk plus creamy sauce-nya itu lho aduuh kayak makan saus teriyaki dicampur cream mungkin yah. Kental, manis dan gurih. It’s well done buat saya! Lebih nendang lagi itu Butter Rice-nya, wangi menteganya super harum! Sampai-sampai saya ngabisin nasinya dulu, baru dagingnya hehehe…


Chicken Cordon Bleu – 65K buat saya seperti pada umumnya saja sih, hanya saja potongannya disini kecil-kecil dan bulat. Keju di dalamnya juga tidak terlalu melted. At least kulit bagian luar daging ayamnya cukup crunchy. Semua menu di atas rata-rata disajikan dengan kentang goreng dan potongan wortel. Lobak dan brokoli.


Untuk penutupnya, Bitterballen (30K) menjadi pelengkap yang manis buat dinner kami. Tekstur adonannya cukup garing dan ubinya juga lembut dan manisnya pas. Yang enak itu adalah sausnya, makan ubi manis seperti ini tapi dicocol dengan mayonnaise yang gurih dan asam manis itu perfect closing for me!


Untuk masalah harga, seperti umumnya resto di mal kelas menengah, harganya pun masih masuk akal. Untuk appetizer dibanderol dari harga Rp25.000 – 30.000,  main course mulai dari Rp 40.000 – 150.000, sedangkan dessertnya mulai dari Rp20.000 – 30.000. All beverages dibanderol mulai dari Rp18.500-35.000.

Pelayanannya cukup ramah dan makanannya pun datangnya cukup cepat sekitar 20 menit, mungkin karena sedang sepi ya. Overall, saya menikmati makan di Paviljoen Kota, selain tempatnya yang sepi dan nyaman, makanannya juga membahagiakan perut saya. Oiya all food and beverages are suvjet to 7% service dan 10% government tax. Ah will look forward for another Holland authentic food later! Ciao!


Paviljoen Kota
Kota Kasablanka Mal FS-U29
Jln. Casablanca Raya Kav. 88
Jakarta Selatan
www.paviljoenkota.com


1 comment