Triple
S ini tidak menyajikan begitu banyak makanan, karena lebih mengutamakan menu
minumannya. Makanan yang ditawarkan diantaranya ada aneka burger, pasta, dan
snack ringan seperti french fries atau calamari. Ada pula beberapa makanan
utama seperti Nasi Lengko, Nasi Campur Bali, dan beberapa menu steak.
Cuaca
Bali yang sangat panas siang itu membuat saya memilih Orange Punch (28K) sebagai
pelepas dahaga. Mocktails ini merupakan campuran dari orange juice, sedikit
lemon, soda, dan gula. Rasanya asam manis namun menyegarkan tenggorokan!
Sedangkan
untuk pelengkap makan siang, saya memilih Nasi Lengko (29K). Nasi Lengko ini memang
bukan menu khas Bali melainkan makanan khas masyarakat pantai utara Jawa
seperti Cirebon atau Indramayu. Nasi Lengko disini dibuat sedikit naik kelas
dengan penyajian yang luar biasa cantik. Tengoklah piring keramik berbentuk
persegi yang sangat besar lengkap dengan cangkir a la lampu ajaib Aladdin yang
berisi sambal kacang sebagai penyaji makanan ini. Seporsi Nasi Lengko ini
terdiri dari nasi putih, ayam goreng, gepuk goreng, tempe dan tahu goreng, toge
rebus, potongan mentimun, selada, bumbu kacang serta sate buah melon, pepaya
dan semangka. Secara umum rasa makanan campu-campur ini tidak terlalu spesial.
Ayam gorengnya sudah tidak hangat dan sedikit alot, begitupun gepuknya. Tempe
dan tahu gorengnya juga tidak gurih, hanya digoreng biasa. Yang membuat
semuanya enak itu si bumbu kacangnya, bumbunya sangat terasa kacang dengan
sedikit rasa pedas dan manis yang membuat semua isi nasi lengko ini lebih ada ‘rasanya’.
Harga
yang ditawarkan disini pastinya sekelas harga resto hotel dengan 11% government
tax dan 10% service charge. Harga makanan disini mulai dari Rp25.000 – 150.000,
sedangkan untuk minumannya dari Rp25.000 – 100.000.
Overall,
I love to spend my lunch here. Walaupun agak panas, tapi makan siang ditemani
dengan angin pantai yang semilir-semilir di atas sofa sambil menikmati indahnya
lautan biru yang terbentang luas membuat badan saya rasanya tak ingin beranjak
dari sini. Ah this is why people called Bali as a dreamland.
No comments